Cara Mengatasi Kecemasan Dental secara Farmakologis dan Non-farmakologis: Sebuah Tinjauan Literatur

  • Muhammad Fajrin Wijaya Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Jayadi Abdi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Sari Aldilawati Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
  • Ainun Auniah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Kecemasan dental, farmakologis, non-farmakologis

Abstract

Pendahuluan: Rasa cemas merupakan salah satu tipe gangguan emosi yang berhubungan dengan situasi tak terduga atau dianggap berbahaya. Adapun tanda-tanda fisiologis yang menyertainya yaitu, berkeringat, tekanan darah meningkat, denyut nadi bertambah, berdebar, mulut kering, diare, ketegangan otot dan hiperventilasi. Kecemasan yang dialami oleh pasien akan semakin meningkat apabila adanya persepsi dari pasien, yaitu keterampilan atau keahlian dokter gigi yang akan melakukan prosedur pencabutan gigi tersebut masih kurang. Tujuan: Mengetahui cara mengatasi kecemasan dan rasa nyeri secara farmakologik dan non-farmakologik. Metode: Tinjauan literatur menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Clinical Key. Hasil: Artikel yang terduplikasi, tidak tersedia full text dan merupakan sebuah tinjauan dieksklusikan sehingga didapatkan 32 artikel. Judul dan abstrak artikel tersebut dianalisis berdasarkan kesesuaian dengan topik sehingga didapatkan 4 artikel. Pemeriksaan kecemasan dan rasa nyeri digunakan untuk mengetahui tingkat kecemasan dan rasa nyeri yang dirasa sehingga dapat ditentukan penanganan farmakologi dan non-farmakologi yang tepat. Kesimpulan: Perasaan takut dan kecemasan yang dialami seorang anak maupun orang dewasa dalam pelayanan kedokteran gigi bukan fenomena yang baru sehingga seorang dokter gigi harus mampu melakukan pendekatan pada anak agar memiliki interaksi positif dan menciptakan suasana kunjungan ke dokter gigi yang lebih menarik dengan melihat dan memahami aspek-aspek yang tidak disukai saat mengunjungi dokter gigi.

References

1. Muzenin AR, Amurwaningsih M, Agustin ED. The Effectiveness of Hypnosis in Overcoming Dental Anxiety. MEDALI J. 2022;4(March):31–5.

2. Hashmi AM, Han JY, French-Rosas L, Jabbar Q, Khan BA, Shah AA. Benzodiazepine use and abuse. Psychiatr Ann. 2018;48(8):360–4.

3. Herman S, Studi P, Mesin T, Mesin JT, Teknik F, Sriwijaya U, dkk. Kajian Resep Pasien BPJS Rawat Jalan Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Bulan Agustus-Desember 2018. Jur Tek Kim USU. 2019;3(1):18–23.

4. Kurniawati D. Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Dental Anxiety Pasien. JIKG (Jurnal Ilmu Kedokt Gigi). 2019;2(1):1–5.

5. Gerliandi GB, Maniatunufus, Pratiwi RDN, Agustina habsyah S. Intervensi Non-farmakologis untuk Mengurangi Kecemasan pada Mahasiswa: Sebuah Narrative Review. J Keperawatan BSI [Internet]. 2021;9(2):234–45. Available from: file:///C:/Users/Win10/Downloads/pkip jurnal/11.pdf

6. Garakani A, Murrough JW, Freire RC, Thom RP, Larkin K, Buono FD, et al. Pharmacotherapy of Anxiety Disorders: Current and Emerging Treatment Options. Front Psychiatry. 2020;11(December):1–21.

7. Rautio P. The Non-Pharmacological Treatment Methods of Anxiety Disorders. 2021.
Published
2023-11-30
Section
Articles