Klasifikasi Resin Akrilik untuk Gigi Tiruan
Abstract
Pendahuluan: Sejak pertengahan tahun 1940-an, sebagian besar basis gigi tiruan dibuat menggunakan resin poli(metil metakrilat), yang juga dikenal sebagai PMMA (resin akrilik). Salah satu keunggulan PMMA adalah pemrosesan bahan ini yang relatif mudah. Bahan gigi tiruan PMMA biasanya dikemas dalam bentuk sistem bubuk-cairan (powder-liquid). Cairan tersebut sebagian besar mengandung monomer metil metakrilat, zat pengikat silang di- atau tri-metakrilat dan inhibitor. Bubuk tersebut sebagian besar mengandung resin PMMA dalam bentuk manik-manik (atau bola) berukuran mikro. Ketika cairan dan bubuk dicampur dalam proporsi yang tepat, maka akan didapatkan massa yang bisa dibentuk. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam rongga cetakan (mold) yang diinginkan dan dipolimerisasi. Tujuan: Mengetahui klasifikasi resin akrilik untuk gigi tiruan. Hasil: Klasifikasi resin akrilik untuk gigi tiruan secara umum yaitu resin akrilik heat-cured, resin akrilik self-cured, dan resin akrilik light-cured. Kesimpulan: Dokter gigi harus mengetahui klasifikasi resin akrilik heat-cured, self-cured, dan light-cured sebelum melakukan perawatan gigi tiruan kepada pasien.
References
2. Rosenstiel SF, Land MF, Walter RD. Contemporary fixed prosthodontics, 6th ed. E-book; Elsevier. 2022.
3. Wahyuningtyas E. Pengaruh ekstrak graptophyllum pictum terhadap pertumbuhan candida albicans pada plat gigi tiruan resin akrilik. J Dent Indones. 2008;15(3):187–91.
4. Fadriyanti O, Irza FP, Sang LS. Perbedaan kekasaran permukaan resin akrilik yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit dan ekstrak jamur endofit. J B-Dent. 2018;5(2):153–61.
5. Hashem M, Alsaleem S, Assery MK, Abdeslem EB. A comparative study of the mechanical properties of the light-cured and conventional denture base resins. Journal of King Saudi University. 2014;13(2):311-5.
