http://103.133.36.120/index.php/denthalib/issue/feedDENThalib Journal2025-10-30T06:23:39+00:00Admin DENThalib Journaldenthalib@umi.ac.idOpen Journal Systems<p>DENThalib Journal merupakan publikasi karya ilmiah (lihat: <a href="https://journal.fkg.umi.ac.id/index.php/denthalib/FocusAndScope">Focus and Scope | DENThalib Journal (umi.ac.id)</a> )</p> <p>Jurnal ini didirikan pada tahun 2023 oleh Lembaga Pengkajian dan Pusat Pengelolaan Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. DENThalib Journal terbit pada bulan Januari dan Juli dengan E-ISSN 3021-808X.</p>http://103.133.36.120/index.php/denthalib/article/view/90Hubungan Jumlah Kehilangan Gigi dengan Persepsi Kebutuhan Perawatan Ortodonti pada Mahasiswa FKG Universitas Muslim Indonesia2025-10-30T02:41:37+00:00Yustisia Puspitasariyustisiapuspitasari@umi.ac.idEva Novawatyevanovawaty@umi.ac.idNur Fadhilah Arifinnurfadhilaharifin@umi.ac.idNur Rahmah Hasanuddinnurrahmahhasanuddin@umi.ac.idMuhammad Farchan Kahirfarchankahir@gmail.com<p><strong>Latar Belakang</strong><strong>:</strong><strong> </strong>Kehilangan gigi yang tidak digantikan dapat berdampak pada gigi asli yang masih ada berupa migrasi, rotasi, penurunan efisien kunyah, dan lain sebagainya. Perawatan ortodonti sangat penting karena dapat mengatasi masalah kesehatan gigi akibat kehilangan gigi, memperbaiki fungsi mulut, dan meningkatkan kepercayaan diri individu. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui hubungan jumlah kehilangan gigi dengan persepsi kebutuhan perawatan ortodonti. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis survei analitik dengan metode pengambilan data <em>cross-sectional</em>. Sampel penelitian sebanyak 14 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. <strong>Hasil:</strong><strong> </strong>Kategori kehilangan gigi sedikit 64,3% dan sedang 35,7%. Kategori kehilangan gigi rendah 21,4%, sedang 50%, dan tinggi 28,6%. <strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan jumlah kehilangan gigi dengan persepsi kebutuhan perawatan ortodonti pada mahasiswa FKG Universitas Muslim Indonesia.</p>2025-10-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.120/index.php/denthalib/article/view/92Perbandingan Kekuatan Tarik Tumpatan Komposit dengan Filler Bahan Alami dan Sintetik2025-10-30T05:16:36+00:00Risnayanti Anasrisnayantianas@umi.ac.idHusnah Huseinhusnahhusein@umi.ac.idIndrya Kirana Mattuladaindryakiranamattulada@umi.ac.idAndy Fairuz Zuraida Evaandyfairuzzuraidaeva@umi.ac.idRani Aryantiraniaryanti277@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Kekuatan tarik dapat meningkat apabila dilakukan penambahan <em>filler</em>. Penelitian terhadap resin komposit terus dilakukan untuk mendapatkan resin komposit dengan biokompatibilitas, salah satunya dengan mengganti <em>filler</em> sintetik dengan bahan alami yang ramah lingkungan seperti Hidroksiapatit (HA). <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui perbandingan kekuatan tarik tumpatan komposit dengan <em>filler</em> bahan alami dan sintetik. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan <em>quasi experimental</em> dengan desain penelitian <em>post test only control group, </em>sampel yang digunakan berdiameter 4 mm dengan ketebalan 2 mm (n=32) yang dibagi menjadi 2 kelompok, 16 sampel komposit alami dari sintesis hidroksiapatit tulang sapi dan 16 sampel dari komposit sintetik atau pabrikan dengan menggunakan alat uji yaitu <em>Universal Testing Machine. </em><strong>Hasil: </strong>Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata nilai kekuatan tarik komposit alami sebesar 10,546 MPa dan komposit sintetik sebesar 18,109 MPa dengan nilai p sebesar 0,001. <strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat perbedaan yang bermakna antara tumpatan komposit dengan bahan alami dan sintetik.</p>2025-10-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.120/index.php/denthalib/article/view/93Perbedaan Menyikat Gigi Menggunakan Pasta Gigi Herbal dan Non-herbal Terhadap pH Saliva Pengguna Ortodonti Cekat2025-10-30T05:59:35+00:00Yustisia Puspitasariyustisiapuspitasari@umi.ac.idEva Novawatyevanovawaty@umi.ac.idRisnayanti Anasrisnayantianas@umi.ac.idAditya Hari Asmaraadityahari.asmara@umi.ac.idWaode Annisa Maharaniwaodeannisamaharani2102@gmail.com<p><strong>Latar Belakang: </strong>Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dapat membersihkan gigi dari sisa makanan terutama bagi pengguna ortodonti. Penggunaan pasta gigi dapat meningkatkan pH saliva dan terdapat berbagai jenis pasta gigi yaitu pasta gigi herbal dan non-herbal. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui perbedaan menyikat gigi dengan pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap pH saliva pengguna ortodonti cekat. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini merupakan <em>quasi eksperimental</em> dengan desain penelitian <em>pre-posttest</em> yang dilakukan terhadap 36 sampel dengan metode <em>total sampling. </em>pH saliva di uji menggunakan alat pH meter digital dan dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji non-parametrik yaitu <em>Wilcoxon</em> dan <em>Kruskal-Wallis</em>. <strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan setelah menggunakan pasta gigi herbal terhadap pH saliva pengguna ortodonti dengan nilai rata-rata pH saliva sebesar 7,2. Setelah menggunakan pasta gigi non-herbal memiliki nilai rata-rata pH saliva sebesar 6,5. <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat perbedaan yang signifikan pH saliva pengguna ortodonti cekat yang menyikat gigi menggunakan pasta gigi herbal dan non-herbal karena pasta gigi herbal memiliki rata-rata pH saliva yang lebih tinggi dibandingkan pasta gigi non-herbal.</p>2025-10-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.120/index.php/denthalib/article/view/94Identifikasi Jenis Kelamin Berdasarkan Pengukuran Sinus Maksilaris Menggunakan Radiografi Panoramik2025-10-30T06:23:39+00:00Mohammad Dharma Utamamohdharma.utama@umi.ac.idSiti Fadhilah Oemar Mattalittisfomattalitti@umi.ac.idAditya Hari Asmaraadityahari.asmara@umi.ac.idDwi Ismayantidwiismayanti64@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Salah satu parameter penting dalam proses identifikasi forensik adalah penentuan jenis kelamin. Radiografi panoramik dapat membantu mengatasi kerancuan dalam proses tersebut dengan menilai variasi ukuran sinus maksilaris. <strong>Tujuan:</strong> Mengetahui perbedaan jenis kelamin menggunakan pengukuran sinus maksilaris pada radiografi panoramik.<strong> Metode</strong>: Penelitian kuantitatif deskriptif analitik dengan subjek 30 radiografi panoramik<em>.</em> Teknik pengambilan subjek menggunakan <em>total sampling.</em> Analisis data menggunakan uji t independen. <strong>Hasil</strong>: Subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 (50.0%) dan subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 (50.0%). Nilai Sig. (2-tailed) < 0.005 dari tinggi dan lebar di setiap sisi sinus maksilaris. <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat perbedaan ketinggian dan lebar dinding sinus maksilaris kanan dan kiri antara laki-laki dengan perempuan pada radiografi panoramik yang diukur dengan menggunakan <em>software imageJ</em>.</p>2025-10-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##